Minggu, 19 Oktober 2014

Bahaya Minum Teh

:: Bahaya Minum Teh?::
Saat makan di restoran, tidak jarang orang memesan teh manis atau teh botol sebagai teman makan siang. Padahal makan dibarengi dengan minum teh bisa menimbulkan bahaya kesehatan. Apa saja? Berbagai teh telah dikenal khasiatnya dapat menyehatkan tubuh karena kandungan antioksidan yang baik untuk pembuluh darah. Namun minum sebaiknya jangan dekat-dekat waktu makan, apalagi bila dibarengi dengan makan. "Orang Indonesia banyak makan makanan yang sifatnya inhibitor, seperti teh," jelas dr Widjaja Lukito, SpGK, PhD, staf pengajar di Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Menurut dr Widjaja, makanan inhibitor maksudnya makanan tersebut dapat menghambat penyerapan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Teh disebut inhibitor karena sifatnya yang dapat menghambat penyerapan zat besi.
"Teh menghambat penyerapan zat besi. Jadi, jangan makan dengan menggunakan teh. Teh itu harus diminum antara jam makan, misal 2 jam setelah makan, bukan pas makan," ujar Dr dr Dwiana Ocviyanti, SpOG (K), dari Departemen Obstetri Ginekologi FKUI/RSCM. Selanjutnya dr Ocvi menjelaskan kekurangan zat besi bisa membuat seseorang menderita anemia (kekurangan darah). Hal ini akan sangat berbahaya bila sampai terjadi pada ibu hamil, karena risikonya kesehatan jelas menghantui si bayi. Anemia selama masa kehamilan dapat meningkatkan risiko sejumlah gangguan kesehatan pada bayi maupun ibunya. Risiko pada bayi misalnya persalinan prematur atau berat lahir bayi yang rendah, dan bayi lahir cacat pada tulang belakang atau otaknya (neural tube defects). Sedangkan untuk sang bunda, anemia dapat mengakibatkan postpartum depression alias depresi pasca persalinan.
Sumber : health.detik.com

Putus Asa



Ada seorang pria yg putus asa dan mau meninggalkan semuanya.. Meninggalkan pekerjaan, hubungan dan berhenti hidup..

Lalu ia pergi ke hutan untuk bicara yg terakhir kalinya dgn Tuhan,
"Apakah Tuhan bisa memberi saya 1 alasan yg baik untuk jgn berhenti hidup dan menyerah?"

Jawaban Tuhan sangat mengejutkan,
"Coba lihat sekitarmu.. Apakah km melihat pakis dan bambu?"

"Ya" jawab pria itu..

"Ketika menanam benih pakis dan benih bambu, Aku merawat keduanya secara sangat baik.. Aku memberi keduanya cahaya, memberikan air. Pakis tumbuh cpt di bumi, daunnya yg hijau segar menutupi permukaan tanah hutan. Sementara itu benih bambu tdk menghasilkan apapun, tapi Aku tidak menyerah."

Pada tahun kedua,
Pakis tumbuh makin subur dan banyak, tapi blm ada juga yg muncul dari benih bambu. 
Tapi Aku tidak menyerah.

Ditahun ketiga,bambu blm juga memunculkan sesuatu,
Tapi Aku tidak menyerah.

Ditahun keempat,
Masih jg blm ada apapun dari benih bambu.
"Aku tidak menyerah" kata Tuhan

Ditahun kelima,muncul tunas kecilm
Dibanding dgn pohon pakis,tunas itu tampak kecil dan tdk bermakna.

Tapi 6 bulan kemudian,bambu mulai menjulang sampai 100 kaki
Untuk menumbuhkan akar itu perlu waktu 5 tahun.
Akar ini membuar bambu kuat dan memberi apa yg diperlukan bambu untuk bertahan hidup.

"Aku tak akan memberi cobaan yg tak sanggup diatasi ciptaan-Ku" kata Tuhan kepada pria itu.

"Tahukah kamu, anak-Ku...
Disaat menghadapi semua kesulitan dan perjuangan berat ini, kamu sebenarnya menumbuhkan akar-akar?"

"Aku tidak meninggalkan bambu itu,
Aku juga tidak akan meninggalkanmu"

"Jangan membandingkan diri sendiri dgn orang lain," kata Tuhan.

"Bambu mempunyai tujuan yg beda dgn pakis,
Tapi keduanya membuat hutan menjadi indah"

"Waktumu akan datang. Kamu akan menanjak dan menjulang tinggi. Asal tetap mengandalkan Tuhan dlm setiap rencana dan jalan hidup kita".
Pilihan ada di tangan anda ! 

Selasa, 07 Oktober 2014

Kekecewaan dan Penderitaan Dapat Mengubah Orang Biasa Menjadi Orang Luar Biasa



:: Kekecewaan dan Penderitaan Dapat Mengubah Orang Biasa Menjadi Orang Luar Biasa ::

Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.
“Anakku,” kata sang ibu sambil bercucuran air mata, “Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu.”

Si ibu terdiam, sejenak, “Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat”, kata ibunya dengan sendu dan lembut.

Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar.

Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara, air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.

Cerita di atas adalah sebuah paradigma yang menjelaskan bahwa penderitaan adalah lorong transendental untuk menjadikan “kerang biasa” menjadi “kerang luar biasa”. Karena itu dapat dipertegas bahwa kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah “orang biasa” menjadi “orang luar biasa”.

Banyak orang yang mundur saat berada di lorong transendental tersebut, karena mereka tidak tahan dengan cobaan yang mereka alami. Ada dua pilihan sebenarnya yang bisa mereka masuki: menjadi `kerang biasa’ yang disantap orang, atau menjadi `kerang yang menghasilkan mutiara’.
Sayangnya, lebih banyak orang yang mengambil pilihan pertama, sehingga tidak mengherankan bila jumlah orang yang sukses lebih sedikit dari orang yang `biasa-biasa saja’.

Mungkin saat ini kita sedang mengalami penolakan, kekecewaan, patah hati, atau terluka. Cobalah untuk tetap tersenyum dan tetap berjalan di lorong tersebut, dan katakan dalam hatimu “Air mata ku diperhitungkan Tuhan dan penderitaanku ini akan mengubah diriku menjadi mutiara! (Sumber: http://inmotivasi.blogspot.com/)

WANITA ITU

:: WANITA ITU... ::

WANITA itu bukan PERMEN KARET, yang abis
manis terus disimpan di tempat sampah.

WANITA bukan LAYANG-LAYANG. Yang bisa ditarik
ulur perasaanya.

WANITA bukan BOLA, yang setelah didekati lalu
ditendang.

WANITA bukan KESET, yang kau injak-injak harga
Dirinya.

WANITA bukan BAJU LOAKAN, yang bisa siapapun
memegang, lalu dicampakkan.

WANITA bukan PIALA BERGILIR, yang
diperebutkan dan jadi pajangan para lelaki.
Tapi...

LELAKI juga bukan MESIN ATM, yang bisa
kapanpun kau ambil uangnya. Lalu kau pergi
meninggalkannya
.
LELAKI juga bukan BATMAN, yang setiap saat
bisa menjaga dan melindungimu.

LELAKI juga bukan MR. BEAN, yang setiap saat
bisa menghiburmu.

LELAKI juga bukan DORAEMON, yang punya
kantong ajaib dan pintu ajaib untuk mewujudkan
semua keinginanmu.

LELAKI juga bukan GADGET, yang dipilih-pilih
karena kelengkapan fitur dan merk populernya.

Karena diciptakannya WANITA dan LELAKI
untuk saling berkenalan dan saling melengkapi

Karena jika tak ada wanita, lelaki nestapa.
Jika tak ada pria, wanita sengsara.

dan Itulah kenapa Tuhan ciptakan kita berpasang-pasangan.
Untuk saling memahami, melengkapi dan menguatkan.

Wanita yang BAIK untuk PRIA yang BAIK...
dan sebaliknya. 







(Sumber: http://ceceem.blogspot.com/)

:: Cinta Itu Buta karena... ::

:: Cinta Itu Buta karena... ::












Pada jaman dulu, sebelum dunia diciptakan seperti yang kita kenal sekarang, dan manusia belum lagi menginjakkan kakinya di sana, semua sifat kebaikan dan kejahatan berkeliaran tak tentu arah dan merasa bosan, tak tahu apa yang hendak dilakukan.

Suatu hari, mereka berkumpul dan merasa lebih bosan lagi daripada sebelumnya, sampai ketika Kecerdikan mengemukakan usul : “Mari kita bermain petak umpet.” Mereka semua menyukai ide tsb, dan secara tiba2 Madness/Kegilaan berteriak: “Aku ingin menghitung, biar aku saja yang menghitung!”

Dan karena tidak ada yang cukup gila untuk ingin mencari kegilaan, semua yang lain setuju saja. Kegilaan segera bersandar kepohon dan mulai menghitung, “Satu, dua, tiga…” Sementara Kegilaan menghitung, semua sifat kebaikan dan kejahatan tsb bersembunyi. Kelembutan menggantung dirinya di ujung bulan, Pengkhianatan bersembunyi di tumpukan sampah. Kasih sayang bergulung di antara awan, dan Nafsu Kegairahan pergi ke tengah2 bumi. Kebohongan berkata akan bersembunyi di bawah batu, tapi ternyata justru bersembunyi di dasar danau. Sementara itu, Ketamakan masuk ke dalam kantung yang kemudian ternyata dirobeknya karena kantung itu dirasanya tidak nyaman.

Dan Kegilaan masih terus menghitung, “Tujuh puluh sembilan, delapan puluh, delapan puluh satu…” Ketika itu, semua sifat tsb telah bersembunyi — kecuali Cinta. Seperti Keragu-raguan, demikianlah cinta, dia tak bisa memutuskan kemana harus bersembunyi. Dan ini tentu tidak mengejutkan karena kita semua tahu betapa sulitnya menyembunyikan cinta. Pada saat Kegilaan sampai pada hitungan ke-99, Cinta segera melompat bersembunyi ke kebun bunga Mawar. Dan dengan bersemangat Kegilaan berbalik dan berteriak, “Bersiaplah, ini aku datang! Akan kutemukan kalian semua”.

Kemalasan adalah yang pertama ditemukan, karena dia bahkan tidak punya energi untuk mencoba bersembunyi, disusul oleh Keragu-raguan, yang masih mondar-mandir karena tak tahu ke mana harus sembunyi. Kemudian, secara hampir beruntun Kegilaan segera menemukan Kelembutan di ujung bulan, Kebohongan didasar danau dan Gairah di tengah2 bumi. Satu persatu Kegilaan menemukan mereka semua, kecuali lagi2 Cinta. Kegilaan mulai menjadi semakin gila, karena putus asa untuk menemukan Cinta.

Tapi Kecemburuan yang iri pada Cinta yang belum juga ditemukan, berbisik pada Kegilaan, “Kau hanya perlu mencari Cinta, dan dia bersembunyi di semak bunga Mawar.” Kegilaan mengambil garpu taman dan menusuk2annya serampangan kearah semak Mawar. Dia terus menusuk2 sampai terdengar suara tangis memilukan yang membuatnya berhenti. Cinta keluar dari persembunyiannya sambil menutup mukanya dengan tangan. Di antara jari2nya mengalir darah segar yang ternyata berasal dari kedua belah matanya.

Kegilaan yang terlalu bersemangat untuk menemukan Cinta, tanpa sengaja telah melukai mata dari Cinta. “Apa yang telah kulakukan!” teriaknya menyesal. “Aku telah membuatmu buta! Bagaimana aku harus memperbaikinya?” Cinta menjawab, “Kau tak mungkin memperbaikinya. Tapi kalau kamu bersedia melakukan sesuatu untukku, kamu bisa menjadi penuntunku.”

Dan semenjak itulah, Cinta itu buta namun dia bisa melihat dalam kegelapan, karena dia selalu didampingi oleh Kegilaan.
(sumber: http://amdefi.wordpress.com/)