Belakangan ini BBM langka dan membuat sebagian orang mencoba untuk
“mencicipkan” kendaraannya dengan mengisi bahan bakar menggunakan
Pertamax atau Pertamax Plus. Pasalnya, BBM bersubsidi memang saat ini
dibatasi kuotanya. Jika habis, maka pemilik kendaraan harus memakai bahan bakar nonsubsidi yang secara kualitas mmang lebih baik.
Namun, tidak semua kendaraan ternyata cocok memakai bahan bakar yang
beroktan tinggi seperti Pertamax dan Pertamax Plus. Spesifikasi mesin
terhadap penggunaan bahan bakar distandardisasi melalui rasio
kompresi.Mesin yang memakai kompresi rendah, lebih cocok menggunakan
bahan bakar beroktan lebih rendah pula seperti premium. Sementara kalau
mesinnya memiliki rasio kompresi tinggi disarankan lebih memilih jenis
Pertamax yang nilai oktannya tinggi pula.
Oktan menunjukkan besarnya tekanan maksimal yang akan diberikan untuk
mesin sebelum bahan bakar terbakar dengan spontan. Proses dalam mesin
terjadi pembakaran antara bensin dengan udara sebelum terkena api yang
berasal dari busi. Untuk jenis premium yang oktannya kecil,
pembakarannya kurang spontan sehingga kadang muncul gejala “ngelitik”
atau knocking di mesin. Untuk jenis oktan tinggi, titik didihnya tinggi
sehingga pembakaran lebih sempurna
Dikutip dari laman Otosia, Premium lebih pas dipakai untuk mesin
dengan kompresi di bawah 9:1. Ini biasanya terdapat pada kendaraan
buatan lama. Jika mesin punya kompresi di atas 9:1, lebih tepat pakai
Pertamax. Namun mesin dengan kompresi di atas 10:1 sangat disarankan
memakai Pertamax Plus.
Efek buruk menggunakan jenis bahan bakar yang tidak sesuai kadar
oktanya adalah memicu piston untuk bolong. Pasalnya, mesin mengalami
knocking secara kontinyu ketika dikapai berkendara dan akselerasi.
Risiko semakin besar saat kendaraan sering untuk berpergian jauh.
Lihat kembali buku manual kendaraan Anda untuk mengetahui jenis bahan
bakar yang tepat digunakan. Berikut ini beberapa jenis sepeda motor
beserta rasio kompresi mesin dan saran untuk bahan bakarnya:
MOTOR:
YAMAHA
Vega-R (9.3:1) Pertamax
Vega-ZR (9.3:1) Pertamax
Mio (8.8:1) Premium
Jupiter (9.0:1) Premium
F1ZR (7.1:1) Premium
RX-KING (6.9:1) Premium
YT 115 (7.2:1) Premium
RZR (7:01) Premium
Nouvo (8.8:1) Premium
Crypton (9.0 : 1) Premium
Yamaha Alfa (7.2 : 1) Premium
Yamaha RXZ (7.0 : 1) Premium
Jupiter-Z (9.3:1) Pertamax
Jupiter MX-135LC (10.9:1) Pertamax Plus
Scorpio-Z (9.5:1) Pertamax
VIXION (10.4:1) Pertamax/pertamax plus
Majesty 125 (11:01) Pertamax Plus
Scorpio (9.5:1) Pertamax
SUZUKI
Satria FU (10.2:1) Pertamax/pertamax plus
Shogun New FL125 Series (9.6 : 1) Pertamax
Shogun FD125 X (9,5 : 1) Pertamax
Thunder 125 (9.2 : 1) Premium/Pertamax
Spin 125 (9.6:1) Pertamax
SkyWave 125 (9.6 :1) Pertamax
KAWASAKI
Kawasaki Blitz R 53 mm x 50.6mm 111 cc 9.3 : 1 (Pertamax)
Kawasaki Athlete 56 mm x 50.6mm 124.6 cc 9.8 : 1 (Pertamax)
Kawasaki Ninja 250 62 mm x 41.2mm 2x 250 cc 11.5 : 1 (Pertamax Plus)
Kawasaki KLX 250 72 mm x 61,2mm 249cc 11 : 1 (Pertamax Plus)
Kawasaki Ninja RR 150 7.2 : 1 (Premium)
Kawasaki Kaze 9.3 : 1 (Pertamax)
HONDA
Honda GL 100 52 x 49.5mm 105.1 cc 9.2 : 1 (Pertamax)
Honda GL Max 56.5 x 49.5mm 124.1 cc 9.2 : 1 (Pertamax)
Honda GL Pro 61.0 x 49.5mm 144.7cc 9.2 : 1 (Pertamax)
Honda Supra 50.0 x 49.5mm 97.1 cc 8.8 : 1 (Premium)
Honda Tiger 63.5 x 62.2 mm 196.9cc 9.0 : 1 (Premium)
Honda Megapro 63,5 x 49,5 mm 156.7cc 9.0 : 1 (Premium)
Honda CS-1 58 x 47,2 mm 124.7 cc 10.7 : 1 (Pertamax Plus)
Honda Supra PGM FI 52,4 x 57,9 mm 124.8cc 9.0 : 1 (Premium)
Honda Blade 50 x 55,6 mm 109.1 cc 9.0 : 1 (Premium)
Honda Vario 10, 7:1 (Pertamax Plus)
Honda CBR 150 R 11:1 ( Pertamax Plus)
Honda Beat 125 9.2 : 1 (Pertamax)
Honda Scoopy 108 cc 9.2 : 1 (Pertamax)
Honda Absolute Revo 110 cc 9 : 1 (Premium)
MOBIL:
Suzuki
Swift 9,5:1 Pertamax
Grand Vitara 10,5:1 Pertamax Plus
Grand Escudo XL-7 9,5:1 Pertamax
Escudo 2.0 9,3:1 Premium/Pertamax
Escudo 1.6 9,5:1 Pertamax
Baleno 9,5:1 Pertamax
Aerio 9,5:1 Pertamax
APV 9,0:1 Premium/Pertamax
Karimun 8,8:1 Premium
Katana 8,8:1 Premium
Carry 1.5 8,9:1 Premium
Carry 1.0 8,9:1 Premium
Carry 1.3 9,0:1 Premium
Esteem 1.6 GT 9,5:1 Pertamax
Side Kick 8,9:1 Premium
SX-4 10,5:1 Pertamax Plus
Honda
Jazz I-Dsi 10,4:1 Pertamax/Pertamax Plus
Jazz V-Tec 10,1:1 Pertamax/Pertamax Plus
City I-DSi 10,5:1 Pertamax/Pertamax Plus
City V-Tec 10,1:1 Pertamax/Pertamax Plus
Stream 1.7 9,5:1 Pertamax
Stream 2.0 9,4:1 Pertamax
Toyota
Starlet XL 1.000 cc 9,3:1 Premium/Pertamax
Starlet SE 1.3 9,5:1 Pertamax
Twin Cam 9,5:1 Pertamax
Great Corolla 9,5:1 Pertamax
Avanza 11:1 Pertamax Plus
Yaris 10,5:1 Pertamax/Pertamax Plus
Innova 2.0 9,8:1 Pertamax
Innova 2.7 9,7:1 Pertamax
Rush 10:1 Pertamax/Plus
Alphard 2400 cc 9.8 : 1 Pertamax
Alphard 3500 cc 10.8 : 1 Pertamax Plus
Nissan
X-Trail 2.0 9,9:1 Pertamax
Terano 8,3:1 Premium
Livina 1.5L 10,5:1 Pertamax/Pertamax Plus
Livina 1.8L 9,9:1 Pertamax
Sentra Genesis 9,3:1 Pertamax
Cefiro 9,5:1 Pertamax/Pertamax Plus
Daihatsu
Xenia EJ (vvti) 11:1 Pertamax Plus
Terios 10,0:1 Pertamax/Pertamax Plus
Taruna EFI 9,5:1 Pertamax/Pertamax Plus
Sirion 10,0:1 Pertamax/Pertamax Plus
Ceria 9,5:1 Pertamax
Mitsubishi
Eterna DOHC 9,8:1 Pertamax
Eterna SOHC 8,5:1 Premium
Lancer DOHC 10,5:1 Pertamax Plus
sumber = http://sidomi.com/318270/pilih-pakai-premium-pertamax-atau-pertamax-plus-cek-dulu-rasio-kompresi-mesin/
Sabtu, 17 Januari 2015
Kamis, 15 Januari 2015
Tips memilih power bank
tips
memilih power bank terbaik dan
sesuai dengan gadget anda gunakan saat ini,sehingga powerbank menjadi awet dan
tahan lama,banyak orang berpikir jika sebuah powerbank yang mahal menjamin
kualitas dari produk tersebut,memang hal itu bisa di benarkan,namum tidak
selama nya powerbank mahal memiliki kualitas diatas.
untuk saat ini hampir semua pengguna gadget mengenal dan
tidak lepas dari mengunakan powerbank,powerbank merupakan alternatif untuk
mengisi baterai gadget anda di waktu anda berada di luar rumah,powerbank ini
sangat membantu menghindari lowbat pada gatget kita saat berpergian jauh,kita
misa mengisi baterai kita di tempat mana pun dan kapan pun dengan mengunakan
alat kecil ini.
untuk harga powerbank sekarang sangat bervariasi dari mulai
bawah 100rb hingga 800an,ini membuat anda mudah membeli dengat bajad di kantong
anda,tetapi tau kah anda cara memilih powerbank yang baik untuk gadget yang
anda gunakan sekarang?,
berikut akan saya jelaskan cara memilih powerbank cocok
dengan kebutuhan anda,
lihat dari kapasitas pengisian baterai,alat kecil ini
memiliki kapasitas yang berbeda-beda dari 1000mah-15000mah,anda jangan pernah
memilih powerbank dengan perbandingan harga,karna ada power bank yang harga
250rb dengan 150rb berkapasitas sama,yang membedakan hanya merk,,jadi jika anda
ingin membeli powerbank silahkan lihat kapasitas baterai di gadget anda,
misalnya jika anda mempunyai blackberry 9780 berarti
kapasitas standart nya sekitar 2200mah,berarti anda harus memilih powerbank
yang 5600mah,karna dengan 5600mah kita bisa mengisi 2x dalam sebuah perjalanan
lihat dari kualitas-powebank memiliki berbagai kualitas yang perlu anda ketahui,kualitas dari powerbank itu terletak pada merk powerbank itu sendiri,jika powerbank merk cina rata-rata kualitasnya biasa-biasa saja meskipun memiliki puluhan merek,jika powerbank philips,panasonic jika di lihat harga aja jauh berbeda dan tentu nya kualitas nya sangat baik,
lihat dari kualitas-powebank memiliki berbagai kualitas yang perlu anda ketahui,kualitas dari powerbank itu terletak pada merk powerbank itu sendiri,jika powerbank merk cina rata-rata kualitasnya biasa-biasa saja meskipun memiliki puluhan merek,jika powerbank philips,panasonic jika di lihat harga aja jauh berbeda dan tentu nya kualitas nya sangat baik,
safety protection pada power bank
saya rasas semua powerbank memiliki itu,sehingga jika anda ingin membeli powerbank yang di tawarkan oleh penjual,jangan tergiur dengan ungkapan safety protection itu
saya rasas semua powerbank memiliki itu,sehingga jika anda ingin membeli powerbank yang di tawarkan oleh penjual,jangan tergiur dengan ungkapan safety protection itu
kelengkapan power bank
jika kita membeli powerbank,pasti nya memiliki kelengkapan yang hampir sama,seperti sarung,kabel usb,konecktor dab lain-lain,akan lebih baik jika anda memilih sebuah powerbank yang memiliki kabel permanen 1 aja cocok dengan gadget anda gunakan,ini berfungsi agar powerbank itu awet,karna jika sebuah powerbank yang di lengkapi colokan usb,rentan koneksi pengisian terputus-putus.
jika kita membeli powerbank,pasti nya memiliki kelengkapan yang hampir sama,seperti sarung,kabel usb,konecktor dab lain-lain,akan lebih baik jika anda memilih sebuah powerbank yang memiliki kabel permanen 1 aja cocok dengan gadget anda gunakan,ini berfungsi agar powerbank itu awet,karna jika sebuah powerbank yang di lengkapi colokan usb,rentan koneksi pengisian terputus-putus.
dari penjelasan diatas dapat di simpulkan : pilihlah
powerbank yang memiliki harga relatif terjangkau serta bergaransi,karena produk
bergaransi lebih menjamin kualitas,karena saat ini banyak sekali power
bank super murah namum tidak memiliki kejelasan garansi dan mudah
sekali terjadi kerusakan,kerusakan paling banyak di temukan adalah kehilangan
daya dalam satu waktu,
contoh saat anda ingin melakukan charger di smartphone
anda,powerbank tersebut di dalam kondisi full,ketika di sambungkan kurang dari
5 menit lampu led di powerbank tersebut mendadak down atau menandakan kondisi
baterai didalam sudah hampir habis,hal ini di sebabkan kerusakan terhadap
baterai didalam powerbank tersebut.
dengan memilih powerbank harga relatif murah membuat anda
tidak memiliki resiko salah satu nya resiko kerusakan,karena dengan harga
murah,mungkin nanti anda dengan mudah bisa membeli powerbank baru untuk
menggantikan yang lama,jika anda membeli dengan harga yang sangat mahal,tentu
anda akan berpikir 2x untuk membeli pengganti unit baru nya,oke sekian dari
tips memilih powerbank dari myseluler,semoga bermanfaat,
Jangan Tertipu Harga Powerbank Murah
Selain smartphone Android yang juga sedang tenar saat ini adalah powerbank atau disingkat PB. Alat yang bisa menyimpan strum sehingga bisa dipakai untuk ngecharge smartphone dimanapun berada terutama dalam keadaan diluar rumah. Belakangan alat satu ini populer banget seiring dengan kebutuhan smartphone yang juga semakin meningkat sementara di sisi lain setiap pengguna tidak ingin kehabisan baterai ditengah aktifitas.Seiring dengan popularitas itu membuat banyak produk-produk powerbank palsu bermunculan dipasar. Hal itu membuat anda harus meningkatkan kewaspadaan jika akan membeli powerbank jika tidak ingin kecewa. Berikut teknosatu bahas tips membeli powerbank yang baik untuk anda.
1. Untuk menjamin mutu belilah produk powerbank dengan merk terkenal didealer resmi produk tersebut tentunya.Kalau terpaksa yang membeli kurang terkenal atau tidak bermerk sebaiknya cari rekom teman atau info di internet dulu.
2. Powerbank yang baik biasanya tertera baterai yang terdapat didalamnya dari merk-merk ternama seperti powerbank samsung, Sony, dsb.
3.Jangan lupa hal satu ini jika anda beli barang yakni garansi, semakin lama semakin bagus.Umumnya 1 tahun tapi minimum 6 bulan sudah bagus.kalau Anda beli powerbank dan penjual hanya memberi garansi 1 bulan atau bahkan tidak sama sekali maka bisa dipastikan itu produk abal-abal.
4. Ingat istilah pasar “ada harga ada kualitas” jangan terkecoh dengan harga powerbank murah karena kemungkinan besar adalah palsu atau rekondisi. Harga powerbank asli berkapasitas 10.400 mAh rata-rata sekitar 400.000 ribuan, jadi kalau ada powerbank sejenis dengan harga yang murah maka anda patut waspada.
5. Ingat bobot powerbank berbanding lurus dengan kapasitas, artinya semakin tinggi kapasitas maka semakin berat bobot powerbank. Jadi kalau ada powerbank yang diklaim berkapasitas besar tapi sangat ringan maka anda tahu jawabannya. Tapi hati-hati untuk menambah berat terkadang penjual yang nakal justru menambah berat PB dengan mengisi bahan-bahan tambahan seperti besi atau bahan lain.
Demikian tadi tips membeli powerbank agar terhindar dari penipuan. Sehingga kam-kamu akan tenang saat memakai smartphone karena bisa mengisi baterai dengan baik dan beraktifitaspun tidak terganggu baterai habis ditengah jalan.
POWERBANK menjadi barang wajib
bagi pemilik ponsel masa kini. Tak heran jika sekarang di pasaran banyak sekali
tersedia powerbank ratusan merk dan berbagai kapasitas. Problemnya kapasitas
powerbank ini tidak mudah diukur. Jadi bisa saja pabrikan menuliskan kapasitas
10.400 mAh padahal di dalamnya hanya 5200 mAh. Adapula yang kapasitasnya sama,
tetapi harganya terpaut sangat jauh.
Merek-merek powerbank terkenal juga kadang
dipalsu. Beberapa web dari merek-merek terkenal memberikan informasi bagaimana
membedakan powerbank yang asli dan palsu, biasanya dilengkapi dengan berbagai
foto untuk kita lebih aware.
Berikut informasi yang bisa dijadikan panduan
untuk membeli powerbank:
1. Sebisa mungkin belilah powerbank dengan merek
yang Anda sudah kenal punya reputasi baik di bidang baterai atau peralatan
listrik/elektronik. Atau untuk merek-merek yang tidak Anda kenal, coba tanya
kepada rekan yang pernah memakainya. Biasanya opini mereka adalah hasil dari
pemakaian, yang lebih tepat. Apalagi jika powerbank tersebut sudah dipakai lama
dan tetap baik. Informasi ini terkadang ada di internet yang bisa Anda baca di
forum-forum atau blog, lewat mesin pencari seperti google.
2. Sebisa mungkin beli powerbank di tempat yang
memang authorized dari merek tersebut. Atau setidaknya mendapat jaminan dari
penjualnya. Kebanyakan penjual tahu kualitas barang yang mereka jual
3. Biasanya powerbank yang baik mencantumkan
baterai apa yang digunakan di dalamnya. Biasanya merek baterai di dalam yang
digunakan merek-merek bagus dibuat pabrikan besar seperti Samsung, Sanyo dll.
4. Powerbank yang baik, biasanya berani memberikan
garansi, minimal 6 bulan. Ada yang memberikan garansi 1 tahun. Tanyakan
kepastian kalau klaim garansi harus ke mana. Jika tempat Anda beli berani
memberikan jaminan untuk membawa barang yang defect atau rusak kembali ke
mereka untuk membantu garansi, itu lebih baik. Powerbank yang memberikan
garansi hanya 1 bulan bahkan kurang, sebaiknya lupakan saja. Berarti
kemungkinan besar kualitasnya harus dipertanyakan.
5. Harga. Ini masalah krusial yang membuat banyak
orang membeli powerbank yang salah. Kalau di pasaran misalkan harga powerbank
dengan kapasitas 10.400 mAh rata-rata Rp 400 ribu, ketika ada powerbank dengan
kapasitas yang sama tetapi berharga hanya setengahnya, berhati-hatilah, mungkin
kapasitasnya tidak benar, mungkin juga sistem keamanannya tidak terjamin.
6. Powerbank bukan barang dengan bobot ringan.
Kebanyakan orang ingin powerbank sekecil mungkin tapi dengan kapasitas sebesar
mungkin. Ini too good to be true. Kalau rata-rata powerbank dengan kapasitas
10.400 mAh ukurannya cukup besar dan berat, tiba-tiba ada powerbank dengan
kapasitas sama yang ukurannya menjadi setengahnya dan lebih ringan jauh, patut
dipertanyakan. Baterai itu seperti botol air. Untuk kapasitas air yang lebih
banyak, botolnya harus lebih besar.
Penggunaan baterai Lithium Polymer bisa membuat
powerbank lebih tipis, tetapi tidak sampai terlalu jauh ukurannya dari segi
fisik. Bahkan untuk mengelabui pembeli, seringkali ada powerbank yang isi
baterainya sedikit, tetapi bobotnya besar dan berat karena diisi pasir.
Mengacu kepada garansi, bisa meminimalisir
mendapatkan barang bodong ini, karena biasanya barang bodong tidak bergaransi. [dari berbagai sumber]
Selasa, 06 Januari 2015
Menerjemahkan kode lensa digital SLR
http://www.infofotografi.com
by Enche Tjin on Juli 14, 2009
Saat kita baru masuk ke dunia kamera DSLR salah satu yang cukup membingungkan adalah menerjemahkan arti dari lensa. Di blog ini saya mencoba menjelaskan berbagai model lensa dan artinya.
Canon EF-S 18-55 mm f/3.5-5.6 IS
Lensa zoom ini biasanya dipaket saat membeli kamera dSLR Canon untuk pemula seperti Canon 1100D, 550D, 600D
Canon EF-S : artinya model lensa yang dirancang khusus untuk kamera DSLR dengan sensor krop/kecil (relatif dengan kamera film (full frame). Lensa ini tidak bisa digunakan untuk dipasang di DSLR kamera full frame seperti Canon 5D atau Canon 1Ds.
18-55mm : Ini rentang fokal lensa. 18mm memberikan sudut pandang lebar, sedangkan 55mm agak sempit/telefoto. Bagi yang berpengalaman dalam mengunakan kamera film, rentang fokal lensa ini ekuivalen dengan kurang lebih 29-88mm. Rentang fokal lensa ini cukup fleksibel untuk penggunaan sehari-hari.
f/3.5 – 5.6 : Ini berarti rentang maksimal bukaan lensa. Pada rentang fokal 18mm, maksimal bukaan adalah f/3.5 sedangkan pada rentang fokal 55mm, maksimal bukaan adalah f/.5.6.
IS : Singkatan dari Image Stabilization, artinya lensa ini memiliki kemampuan untuk meredam getaran tangan kita sehingga gambar yang dihasilkan tidak blur. Fitur ini sangat berguna terutama pada saat kita mengambil foto dengan setting kecepatan pemantik rendah.
Contoh lain yaitu
Canon EF-S 17-55mm f/2.8 IS USM
Bila Anda melihat angka bukaan cuma 1 saja, seperti lensa diatas (f/2.8), ini berarti lensa ini memiliki bukaan konstan. Dari rentang fokal 17 sampai 55mm, maksimal bukaan yang bisa kita pergunakan adalah f/2.8.
USM : Singkatan dari Ultrasonic Motor. Ini menandakan di dalam lensa ada built-in auto fokus. USM juga menandakan auto fokus lebih cepat dan tidak bersuara.
Canon EF 50mm f/1.8
Lensa diatas ini hanya mempunyai sebuah rentang fokal yaitu 50mm. Artinya lensa ini bukan lensa zoom (Anda tidak bisa zoom mengunakan lensa ini, untuk memperbesar/memperkecil objek, anda harus mendekati objek atau menjauhi objek).
Lensa ini juga memiliki kode EF bukan EF-S yang berarti lensa ini bisa dipakai di kamera full frame.
Canon EF 70-200mm f/4 IS USM
Lensa diatas disebut juga telephoto zoom karena rentang fokalnya cukup besar yaitu 70-200mm
Sayangnya kode lensa ini tidak berlaku universal, sehingga lensa merek lain akan memiliki kode yang berbeda-beda. Tetapi tidak masalah, biasanya struktur kodenya sama. Daftar singkatan dibawah ini akan mempermudah pengertian Anda terhadap lensa-lensa bukan Canon.
HSM : Singkatan dari Hypersonic Motor. Artinya kurang lebih sama dengan USM, auto fokus cepat dan tidak bersuara. Kode ini akan Anda temukan di lensa merek Sigma.
AF-S : Sama dengan kode diatas, kode ini akan Anda temukan di lensa merek Nikon.
SAM : Sama dengan kode diatas, kode ini akan Anda temukan di lensa merek Sony.
AF : Lensa Nikon yang tidak memiliki auto fokus built-in. Di kamera pemula Nikon seperti D60 dan D5000, tidak bisa mengunakan lensa ini untuk auto fokus, tapi harus dengan manual fokus.
VR : Singkatan dari Vibration Reduction, fungsinya sama dengan Image Stabilization.
OS : Singkatan dari Optical Stabilization, fungsinya sama dengan Image Stabilization. Kode ini akan Anda temukan di lensa Sigma.
VC : Singkatan dari Vibration Compensation, fungsinya sama dengan Image Stabilization. Kode ini akan Anda temukan di lensa Tamron.
DX, DT, DC : Kode lensa yang di optimalkan untuk kamera sensor krop. Kode ini akan Anda temukan di lensa Nikon, Sony atau Sigma.
DG : Kode lensa yang di kompatibel untuk kamera sensor krop dan full frame. Kode ini akan Anda temukan di lensa Sigma.
STM: Stepper Motor, motor autofokus yang senyap dan mulus, ideal saat merekam video
KIT: Lensa yang biasanya dipaketkan dengan kamera, biasanya kualitasnya standar
Demikian, semoga dapat membantu.
- See more at: http://www.infofotografi.com/blog/2009/07/menerjemahkan-kode-lensa-digital-slr/#sthash.MsQH2zuH.dpuf
by Enche Tjin on Juli 14, 2009
Saat kita baru masuk ke dunia kamera DSLR salah satu yang cukup membingungkan adalah menerjemahkan arti dari lensa. Di blog ini saya mencoba menjelaskan berbagai model lensa dan artinya.
Canon EF-S 18-55 mm f/3.5-5.6 IS
Lensa zoom ini biasanya dipaket saat membeli kamera dSLR Canon untuk pemula seperti Canon 1100D, 550D, 600D
Canon EF-S : artinya model lensa yang dirancang khusus untuk kamera DSLR dengan sensor krop/kecil (relatif dengan kamera film (full frame). Lensa ini tidak bisa digunakan untuk dipasang di DSLR kamera full frame seperti Canon 5D atau Canon 1Ds.
18-55mm : Ini rentang fokal lensa. 18mm memberikan sudut pandang lebar, sedangkan 55mm agak sempit/telefoto. Bagi yang berpengalaman dalam mengunakan kamera film, rentang fokal lensa ini ekuivalen dengan kurang lebih 29-88mm. Rentang fokal lensa ini cukup fleksibel untuk penggunaan sehari-hari.
f/3.5 – 5.6 : Ini berarti rentang maksimal bukaan lensa. Pada rentang fokal 18mm, maksimal bukaan adalah f/3.5 sedangkan pada rentang fokal 55mm, maksimal bukaan adalah f/.5.6.
IS : Singkatan dari Image Stabilization, artinya lensa ini memiliki kemampuan untuk meredam getaran tangan kita sehingga gambar yang dihasilkan tidak blur. Fitur ini sangat berguna terutama pada saat kita mengambil foto dengan setting kecepatan pemantik rendah.
Contoh lain yaitu
Canon EF-S 17-55mm f/2.8 IS USM
Bila Anda melihat angka bukaan cuma 1 saja, seperti lensa diatas (f/2.8), ini berarti lensa ini memiliki bukaan konstan. Dari rentang fokal 17 sampai 55mm, maksimal bukaan yang bisa kita pergunakan adalah f/2.8.
USM : Singkatan dari Ultrasonic Motor. Ini menandakan di dalam lensa ada built-in auto fokus. USM juga menandakan auto fokus lebih cepat dan tidak bersuara.
Canon EF 50mm f/1.8
Lensa diatas ini hanya mempunyai sebuah rentang fokal yaitu 50mm. Artinya lensa ini bukan lensa zoom (Anda tidak bisa zoom mengunakan lensa ini, untuk memperbesar/memperkecil objek, anda harus mendekati objek atau menjauhi objek).
Lensa ini juga memiliki kode EF bukan EF-S yang berarti lensa ini bisa dipakai di kamera full frame.
Canon EF 70-200mm f/4 IS USM
Lensa diatas disebut juga telephoto zoom karena rentang fokalnya cukup besar yaitu 70-200mm
Sayangnya kode lensa ini tidak berlaku universal, sehingga lensa merek lain akan memiliki kode yang berbeda-beda. Tetapi tidak masalah, biasanya struktur kodenya sama. Daftar singkatan dibawah ini akan mempermudah pengertian Anda terhadap lensa-lensa bukan Canon.
HSM : Singkatan dari Hypersonic Motor. Artinya kurang lebih sama dengan USM, auto fokus cepat dan tidak bersuara. Kode ini akan Anda temukan di lensa merek Sigma.
AF-S : Sama dengan kode diatas, kode ini akan Anda temukan di lensa merek Nikon.
SAM : Sama dengan kode diatas, kode ini akan Anda temukan di lensa merek Sony.
AF : Lensa Nikon yang tidak memiliki auto fokus built-in. Di kamera pemula Nikon seperti D60 dan D5000, tidak bisa mengunakan lensa ini untuk auto fokus, tapi harus dengan manual fokus.
VR : Singkatan dari Vibration Reduction, fungsinya sama dengan Image Stabilization.
OS : Singkatan dari Optical Stabilization, fungsinya sama dengan Image Stabilization. Kode ini akan Anda temukan di lensa Sigma.
VC : Singkatan dari Vibration Compensation, fungsinya sama dengan Image Stabilization. Kode ini akan Anda temukan di lensa Tamron.
DX, DT, DC : Kode lensa yang di optimalkan untuk kamera sensor krop. Kode ini akan Anda temukan di lensa Nikon, Sony atau Sigma.
DG : Kode lensa yang di kompatibel untuk kamera sensor krop dan full frame. Kode ini akan Anda temukan di lensa Sigma.
STM: Stepper Motor, motor autofokus yang senyap dan mulus, ideal saat merekam video
KIT: Lensa yang biasanya dipaketkan dengan kamera, biasanya kualitasnya standar
Demikian, semoga dapat membantu.
- See more at: http://www.infofotografi.com/blog/2009/07/menerjemahkan-kode-lensa-digital-slr/#sthash.MsQH2zuH.dpuf
Menerjemahkan kode lensa digital SLR
by Enche Tjin
on Juli 14, 2009
Saat kita baru masuk ke dunia kamera DSLR salah satu yang cukup
membingungkan adalah menerjemahkan arti dari lensa. Di blog ini saya
mencoba menjelaskan berbagai model lensa dan artinya.
Canon EF-S : artinya model lensa yang dirancang khusus untuk kamera DSLR dengan sensor krop/kecil (relatif dengan kamera film (full frame). Lensa ini tidak bisa digunakan untuk dipasang di DSLR kamera full frame seperti Canon 5D atau Canon 1Ds.
18-55mm : Ini rentang fokal lensa. 18mm memberikan sudut pandang lebar, sedangkan 55mm agak sempit/telefoto. Bagi yang berpengalaman dalam mengunakan kamera film, rentang fokal lensa ini ekuivalen dengan kurang lebih 29-88mm. Rentang fokal lensa ini cukup fleksibel untuk penggunaan sehari-hari.
f/3.5 – 5.6 : Ini berarti rentang maksimal bukaan lensa. Pada rentang fokal 18mm, maksimal bukaan adalah f/3.5 sedangkan pada rentang fokal 55mm, maksimal bukaan adalah f/.5.6.
IS : Singkatan dari Image Stabilization, artinya lensa ini memiliki kemampuan untuk meredam getaran tangan kita sehingga gambar yang dihasilkan tidak blur. Fitur ini sangat berguna terutama pada saat kita mengambil foto dengan setting kecepatan pemantik rendah.
Contoh lain yaitu
USM : Singkatan dari Ultrasonic Motor. Ini menandakan di dalam lensa ada built-in auto fokus. USM juga menandakan auto fokus lebih cepat dan tidak bersuara.
Canon EF 50mm f/1.8
Lensa diatas ini hanya mempunyai sebuah rentang fokal yaitu 50mm. Artinya lensa ini bukan lensa zoom (Anda tidak bisa zoom mengunakan lensa ini, untuk memperbesar/memperkecil objek, anda harus mendekati objek atau menjauhi objek).
Lensa ini juga memiliki kode EF bukan EF-S yang berarti lensa ini bisa dipakai di kamera full frame.
Sayangnya kode lensa ini tidak berlaku universal, sehingga lensa merek lain akan memiliki kode yang berbeda-beda. Tetapi tidak masalah, biasanya struktur kodenya sama. Daftar singkatan dibawah ini akan mempermudah pengertian Anda terhadap lensa-lensa bukan Canon.
HSM : Singkatan dari Hypersonic Motor. Artinya kurang lebih sama dengan USM, auto fokus cepat dan tidak bersuara. Kode ini akan Anda temukan di lensa merek Sigma.
AF-S : Sama dengan kode diatas, kode ini akan Anda temukan di lensa merek Nikon.
SAM : Sama dengan kode diatas, kode ini akan Anda temukan di lensa merek Sony.
AF : Lensa Nikon yang tidak memiliki auto fokus built-in. Di kamera pemula Nikon seperti D60 dan D5000, tidak bisa mengunakan lensa ini untuk auto fokus, tapi harus dengan manual fokus.
VR : Singkatan dari Vibration Reduction, fungsinya sama dengan Image Stabilization.
OS : Singkatan dari Optical Stabilization, fungsinya sama dengan Image Stabilization. Kode ini akan Anda temukan di lensa Sigma.
VC : Singkatan dari Vibration Compensation, fungsinya sama dengan Image Stabilization. Kode ini akan Anda temukan di lensa Tamron.
DX, DT, DC : Kode lensa yang di optimalkan untuk kamera sensor krop. Kode ini akan Anda temukan di lensa Nikon, Sony atau Sigma.
DG : Kode lensa yang di kompatibel untuk kamera sensor krop dan full frame. Kode ini akan Anda temukan di lensa Sigma.
STM: Stepper Motor, motor autofokus yang senyap dan mulus, ideal saat merekam video
KIT: Lensa yang biasanya dipaketkan dengan kamera, biasanya kualitasnya standar
Demikian, semoga dapat membantu.
- See more at: http://www.infofotografi.com/blog/2009/07/menerjemahkan-kode-lensa-digital-slr/#sthash.MsQH2zuH.dpuf
Canon EF-S 18-55 mm f/3.5-5.6 IS
Lensa zoom ini biasanya dipaket saat membeli kamera dSLR Canon untuk pemula seperti Canon 1100D, 550D, 600DCanon EF-S : artinya model lensa yang dirancang khusus untuk kamera DSLR dengan sensor krop/kecil (relatif dengan kamera film (full frame). Lensa ini tidak bisa digunakan untuk dipasang di DSLR kamera full frame seperti Canon 5D atau Canon 1Ds.
18-55mm : Ini rentang fokal lensa. 18mm memberikan sudut pandang lebar, sedangkan 55mm agak sempit/telefoto. Bagi yang berpengalaman dalam mengunakan kamera film, rentang fokal lensa ini ekuivalen dengan kurang lebih 29-88mm. Rentang fokal lensa ini cukup fleksibel untuk penggunaan sehari-hari.
f/3.5 – 5.6 : Ini berarti rentang maksimal bukaan lensa. Pada rentang fokal 18mm, maksimal bukaan adalah f/3.5 sedangkan pada rentang fokal 55mm, maksimal bukaan adalah f/.5.6.
IS : Singkatan dari Image Stabilization, artinya lensa ini memiliki kemampuan untuk meredam getaran tangan kita sehingga gambar yang dihasilkan tidak blur. Fitur ini sangat berguna terutama pada saat kita mengambil foto dengan setting kecepatan pemantik rendah.
Contoh lain yaitu
Canon EF-S 17-55mm f/2.8 IS USM
Bila Anda melihat angka bukaan cuma 1 saja, seperti lensa diatas
(f/2.8), ini berarti lensa ini memiliki bukaan konstan. Dari rentang
fokal 17 sampai 55mm, maksimal bukaan yang bisa kita pergunakan adalah
f/2.8.USM : Singkatan dari Ultrasonic Motor. Ini menandakan di dalam lensa ada built-in auto fokus. USM juga menandakan auto fokus lebih cepat dan tidak bersuara.
Canon EF 50mm f/1.8
Lensa diatas ini hanya mempunyai sebuah rentang fokal yaitu 50mm. Artinya lensa ini bukan lensa zoom (Anda tidak bisa zoom mengunakan lensa ini, untuk memperbesar/memperkecil objek, anda harus mendekati objek atau menjauhi objek).
Lensa ini juga memiliki kode EF bukan EF-S yang berarti lensa ini bisa dipakai di kamera full frame.
Canon EF 70-200mm f/4 IS USM
Lensa diatas disebut juga telephoto zoom karena rentang fokalnya cukup besar yaitu 70-200mmSayangnya kode lensa ini tidak berlaku universal, sehingga lensa merek lain akan memiliki kode yang berbeda-beda. Tetapi tidak masalah, biasanya struktur kodenya sama. Daftar singkatan dibawah ini akan mempermudah pengertian Anda terhadap lensa-lensa bukan Canon.
HSM : Singkatan dari Hypersonic Motor. Artinya kurang lebih sama dengan USM, auto fokus cepat dan tidak bersuara. Kode ini akan Anda temukan di lensa merek Sigma.
AF-S : Sama dengan kode diatas, kode ini akan Anda temukan di lensa merek Nikon.
SAM : Sama dengan kode diatas, kode ini akan Anda temukan di lensa merek Sony.
AF : Lensa Nikon yang tidak memiliki auto fokus built-in. Di kamera pemula Nikon seperti D60 dan D5000, tidak bisa mengunakan lensa ini untuk auto fokus, tapi harus dengan manual fokus.
VR : Singkatan dari Vibration Reduction, fungsinya sama dengan Image Stabilization.
OS : Singkatan dari Optical Stabilization, fungsinya sama dengan Image Stabilization. Kode ini akan Anda temukan di lensa Sigma.
VC : Singkatan dari Vibration Compensation, fungsinya sama dengan Image Stabilization. Kode ini akan Anda temukan di lensa Tamron.
DX, DT, DC : Kode lensa yang di optimalkan untuk kamera sensor krop. Kode ini akan Anda temukan di lensa Nikon, Sony atau Sigma.
DG : Kode lensa yang di kompatibel untuk kamera sensor krop dan full frame. Kode ini akan Anda temukan di lensa Sigma.
STM: Stepper Motor, motor autofokus yang senyap dan mulus, ideal saat merekam video
KIT: Lensa yang biasanya dipaketkan dengan kamera, biasanya kualitasnya standar
Demikian, semoga dapat membantu.
Apa itu LENSA STM
by zafizack photography
STM singkatan dari Stepper MOTOR yang diterapkan untuk berbagai lensa baru Canon yang menampilkan desain motor auto fokus, bersama dengan iris mechanism, dan baru ini dirancang untuk menghilangkan kebisingan selama perekaman video. Jadi saat merekam vidio lebih halus dan tidak berisik, beda saat merekam menggunakan canon EF 50mm 1.8II yang suaranya seperti mesin desel.he.he.
Lensa STM lebih cocok digunakan untuk merekam video, dan dengan harga yang lebih murah dibanding dengan lensa USM, tapi menurut saya kalau masalah kecepatan fokus lebih baik USM dari pada STM
Ada 3 vesris lensa untuk lensa STM yang dapat sudah ada di pasaran



STM singkatan dari Stepper MOTOR yang diterapkan untuk berbagai lensa baru Canon yang menampilkan desain motor auto fokus, bersama dengan iris mechanism, dan baru ini dirancang untuk menghilangkan kebisingan selama perekaman video. Jadi saat merekam vidio lebih halus dan tidak berisik, beda saat merekam menggunakan canon EF 50mm 1.8II yang suaranya seperti mesin desel.he.he.
Lensa STM lebih cocok digunakan untuk merekam video, dan dengan harga yang lebih murah dibanding dengan lensa USM, tapi menurut saya kalau masalah kecepatan fokus lebih baik USM dari pada STM
Ada 3 vesris lensa untuk lensa STM yang dapat sudah ada di pasaran
- Canon EF-S 18-55mm f/3.5-5.6 IS STM ( standart lens )
| Specifications | |
|---|---|
| Equiv. focal length | 29-88 mm (full format equivalent) |
| Equiv. aperture | f/5.6-f/9 (full format equivalent, in terms of depth-of-field – not speed) |
| Optical construction | 11 elements in 9 groups inc. 1x aspherical element |
| Number of aperture blades | 7 (circular) |
| min. focus distance | 0.25 m (max. magnification 1:2.8 @ 55 mm) |
| Dimensions | 69 x 75.2 mm |
| Weight | 205 g |
| Filter size | 58 mm(non-rotating) |
| Hood | optional, petal-shaped, bayonet mount |
| Other features | IS (Image-Stabilizer), STM |
- Canon EF-S 18-135mm f/3.5-5.6 STM IS
| Specifications | |
|---|---|
| Equiv. focal length | 29-216 mm (full format equivalent) |
| Equiv. aperture | f/5.6-f/9 (full format equivalent, in terms of depth-of-field – not speed) |
| Optical construction | 16 elements in 12 groups inc. 1x UD and 1x aspherical elements |
| Number of aperture blades | 7 (circular) |
| min. focus distance | 0.39 m (max. magnification ratio ~1:3.6 @ 135 mm) |
| Dimensions | 76.6 x 96 mm |
| Weight | 480 g |
| Filter size | 67 mm (non-rotating) |
| Hood | optional, petal-shaped, bayonet mount |
| Other features | IS (Image-Stabilizer), STM |
- Canon EF 40mm f/2.8 STM
| Specifications | |
|---|---|
| Equiv. focal length | 64 mm (full format equivalent) |
| Equiv. aperture | f/4.5 (full format equivalent, in terms of depth-of-field – not speed) |
| Optical construction | 6 elements in 4 groups inc. 1x aspherical element |
| Number of aperture blades | 7 (circular) |
| min. focus distance | 0.25 m (max. magnification: ~1.5.5) |
| Dimensions | 68.2 x 22.8 mm |
| Weight | 130 g |
| Filter size | 52 mm (non-rotating) |
| Hood | barrel shaped, optional |
| Other features | STM motor |
Langganan:
Komentar (Atom)